Beranda | Artikel
Meluruskan Kesalahan Pada Anak
Senin, 4 April 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Meluruskan Kesalahan Pada Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 26 Rajab 1443 H / 29 Maret 2022 M.

Meluruskan Kesalahan Pada Anak

Di antara sikap yang salah adalah menyepelekan dan meremehkan maksiat dan kesalahan-kesalahan yang kecil tanpa memberi nasihat atau pengarahan atau bimbingan kepada kebenaran.

Nasihat itu perlu, jangan kita kira percuma karena dia masih kecil, dia tidak paham. Sehingga orang tua menahan diri dari memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Ini adalah sikap yang salah.

Ada pepatah yang mengatakan “Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.” Kesalahan kecil yang dibiarkan atau adanya pembiaran akan bertambah besar dan akan menjadi kebiasaan/karakter/tabiat. Apabila sudah melekat akan susah untuk dihilangkan.

Maka jangan biarkan kesalahan-kesalahan kecil ini menumpuk menjadi besar. Segera berusaha agar kesalahan-kesalahan itu dapat dihilangkan.

Sadarilah bahwa penyimpangan yang besar itu berawal dari penyimpangan yang kecil. Api yang besar itu berasal dari percikan kecil sehingga menjadi besar, hingga mungkin bisa membakar. Maka cegah dan arahkan anak semenjak dini.

Apabila kita melihat penyimpangan yang mereka lakukan walaupun terlihat remeh atau sepele seperti berkata bohong, mengucapkan kata-kata yang keji, berprilaku kasar dan yang semisalnya, segera kita atasi hal itu. Itulah sikap yang seharusnya kita lakukan. Yaitu memberikan nasihat, meskipun dalam hal-hal yang kecil.

Seperti yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika melihat Al-Hasan bin Ali mengambil kurma zakat yang ada di masjid. Nabi menghampirinya, mengambil kurma itu, meletakkannya kembali dan memberikan nasihat: “Kita keluarga Muhammad tidak dibolehkan memakan harta sedekah/zakat.”

Ini adalah nasihat yang berisi ilmu. Nabi menyampaikannya kepada seorang bocah. Dimana waktu itu Hasan bin Ali masih kecil.

Sebagian orang tua ketika mendapati kondisi seperti ini mungkin dia marah kepada anak itu atau mengusirnya tanpa memberikan pengarahan kenapa dia tidak boleh melakukan hal itu. Sehingga tidak ada ilmu/pelajaran yang dia dapat dari larangan tersebut.

Kita mungkin hanya sekedar melarang tanpa memberikan argumentasi. Padahal anak perlu argumen, sehingga dia tahu kenapa dia tidak boleh melakukan itu, kenapa dia harus melakukan ini. Maka berilah argumen yang dapat dia terima, tentunya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan akalnya. Anak-anak kita perlu nasihat.

Misalnya dia berkata bohong. Sebagian orang tua menyikapinya dengan memarahi anak itu. Kemudian mungkin dengan kata-kata yang merendahkan. Ini sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Si anak mungkin akan mengulangi kebohongan kalau yang kita lakukan hanya sekedar melarang saja. Seharusnya dijelaskan dan berikan nasihat bahwa bohong itu tercela. Hingga dia tahu kenapa dia tidak boleh bohong.

Bagaimana kajian lengkap tentang Sikap Yang Salah dan Yang Seharusnya Ketika Mendidik Anak? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51596-meluruskan-kesalahan-pada-anak/